Kamis, 30 Oktober 2014

Masalah Sosial Kenakalan Remaja Kasus Geng Motor


Indonesia adalah salah satu negara besar baik ditinjau dari segi kuantitas penduduk maupun luas wilayah. Di Indonesia saat ini  banyak sekali bermunculan masalah-maslah sosial yang mengganggu ketertiban umum, bahkan sampai berujung pada tindak kriminal. Namun demikian, dari sekian banyak massalah-masalah sosial yang muncul di berbagai daerah di Indonesia, tidak semua menjadi sebuah masalah ketika dibawa ke daerah lainnya.

Geng motor merupakan kelompok anak muda (remaja) karena ada kesamaan latar belakang, sekolah, daerah dan lain-lain yang tergabung dalam suatu komunitas pengguna kendaraan bermotor roda dua. Komunitas bermotor saat ini bukan hanya menjadi trend masyarakat perkotaan, melainkan sudah menjamur sampai pelosok pedesaan. Hal tersebut selain semakin mudahnya cara masyarakat memiliki kendaraan berotor roda dua, juga karena kebutuhan akan transportasi maupun sebagai gaya hidup bagi sebagaian orang.

Geng motor dalam dapat menjadi sebuah masalah sosial di beberapa daerah tertentu yang ada di Indonesia namun tidak di daerah yang lainnya. Dimensi patologis yang disebabkan maraknya geng motor yang bermunculan di beberapa daerah yang ada di Indonesia sejatinya sudah menjadi sebuah akar permasalahan yang memang bisa menyebabkan terjadinya konflik sosial.
Banyak hal yang kemudian menyebabkan permasalahan sosial muncul dari geng motor yang berkeliaran di beberapa daerah tertentu yang kemudian menjadi sebuah penyakit sosial. Fenomena geng motor menyebabkan beberapa masalah soaial baik dalam ranah norma dan nilai masyarakat maupun dalam konteks Negara dalam mengayomi masyarakat yang kemudian melatarbelakangi penulis untuk mengkaji fenomena ini sebagai salah satu dimensi sosial dalam masyarakat.

Jumat, 24 Oktober 2014

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI


  • Konsep Sistem Client-Server

Diawal perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah.Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu yang tadinya proses tersentralisasi dikembangakan menjadi proses terdistribusi sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi LAN (Local Area Network) di pertengahan tahun 1980 an. Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database. LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server. Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. 

Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server seperti digambarkan pada Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1. Skema Sistem Client-Server

  • Komponen dan Fungsi Sistem Client Server

Gambaran umum konfigurasi Client Server diperlihatkan pada gambar 2. Dengan pendekatan Client Server setiap PC dapat melakukan secara independen sebuah pemrosesan lokal dan mensharing perangkat enterprise melalui LAN. Untuk kasus yang lebih luas kemampuan akses dapat dilakukan melalui MAN (Metropolita Area Network) atau WAN (Wide Area Network). Sebuah database dan program applikasi enterprise misalnya diletakan pada sebuah server dimana setiap end user dapat melakukan akses melalui Client Processor, LAN dan Server seperti pada gambar 3.


Gambar-2 Host Sistem dan Sistem Client Server

Jumat, 17 Oktober 2014

Skema Jaringan Komputer Dan Protokol

Masih banyak yang bertanya tentang skema jaringan, bagaimana menghubungkan perangkat jaringan untuk membentuk suatu jaringan computer yang operasional. Diagram atau skema jaringan bisa bermacam-macam tegantung kebutuhan dan skala besar kecilnya suatu jaringan. Ada skema yang baku yang diperlukan dalam kebutuhan diagram jaringan skala besar yang biasa dibutuhkan untuk kebutuhan dokumentasi yang dalam kebutuhannya diperlukan sebagai alat bantu untuk memudahkan troubleshooting jaringan jika ada masalah.

Sebelumnya perlu difahami beberapa symbol dari diagram jaringan yang umum dipakai dalam membuat diagram jaringan. Gb 1 berikut adalah beberapa dari symbol perangkat jaringan yang umum dipakai dalam membuat sebuah diagram jarkom. Fungsi dari masing-masing perangkat tidak dibahas diartikel ini akan tetapi anda bisa memahami beberapa perangkat jaringan di link ini.

 Gb.1 Symbol perangkat jaringan

Yang umum dipakai pada skala jaringan kecil adalah symbol workgroup switch; router; dan bridge. Sementara untuk skala besar, Ethernet router biasa dipakai untuk jaringan local dengan jumlah node computer yang besar.


  • Berbagai macam diagram jaringan

Berikut adalah berbagai macam diagram jaringan atau skema jaringan yang disesuaikan dengan kebutuhan baik untuk rumahan, kantoran atau jaringan korporasi. Sebelumnya perlu juga diketahui bahwa suatu computer dalam suatu jaringan memerlukan suatu kartu jaringan yang disebut Ethernet Card / NIC adapter dengan RJ-45 port baik yang berkecepatan 10/100Mbps ataupun yang gigabit Ethernet.

  •  Jaringan Dua Komputer

Jaringan yang paling sederhana adalah jaringan yang menghubungkan dua buah computer. Skema jaringan dua computer bisa dilihat pada gambar 1 berikut ini.

Gb 1 Skema jaringan 2 komputer

Yang perlu diperhatikan adalah kabel UTP yang anda pakai. Untuk koneksi back-to-back anda harus menggunakan konfigurasi kabel cross UTP. Akan tetapi ada beberapa jenis adapter NIC yang mempunyai fitur Auto-MDIX atau Autosensing ports dimana anda bisa menggunakan jenis kabel cross atau straight dan system akan mendeteksi secara automatis dan menyesuaikan seperlunya. Klik disini untuk jelasnya kabel cross dan straight through.

Anda juga bisa menggunakan sebuah Switch untuk bisa menghubungkan kedua computer atau lebih untuk membentuk sebuah jaringan workgroup yangbisa saling berkomunikasi. Satu hal yang perlu diperhaikan adalah pemberian IP address untuk masing-masing computer. Konfigurasikan property TCP/IP dari masing-masing computer dengan contoh IP address dibawah.

  • Komputer A: IP address = 192.168.10.10 subnet mask 255.255.255.0
  • Komputer B: IP address = 192.168.10.12 subnet mask 255.255.255.0
  • Biarkan gateway dan DNS kosong


  • Skema Jaringan Wireless Router

Salah satu tujuan utama anda mempunyai jaringan wireless dirumah adalah untuk bisa berbagi koneksi Internet broadband anda (misal Speedy).  Jaringan speedy dulu umumnya hanya sebuat modem ADSL yang sudah ada fitur routernya tanpa terintegrasi dengan jaringan wifi. Kalau toch harus menginginkan jaringan wifi maka harus menambahkan sebuah wireless access point yang dihubungkan ke salah satu port Ethernet dari modem jika ada.

Saat ini Speedy banyak menawarkan modem router yang sudah terintegrasi dengan wireless access point dalam satu perangkat tunggal dari berbagai macam vendor atau umum disebut wireless ADSL modem. Salah satu contoh adalah ASUS DSLN-66U yang diagram koneksinya bisa digambarkan dalam gambar berikut ini.

Gb 3 Skema jaringan wifi dirumah

Diagram ini adalah umum dipakai pada jaringan rumah yang menggunakan layanan koneksi internet dari Telkom (Speedy). Wireless modem ADSL mempunyai port WAN jenis RJ-11 (untuk koneksi kabel telpon) yang dihubungkan langsung ke kabel jaringan telpon. Biasanya agar bisa difungsikan sebagai telpon dan sekaligus internet maka kabel dari Telkom dipecah dengan alat yang disebut sebagai spliter sehingga telpon bisa digunakan bersamaan dengan internet tanpa saling mengganggu.

Disamping itu modem jenis ini bisa dilengkapi dengan 4 buah port Ethernet baik dari jenis 10/100Mbps atau jenis port Gigabit. Sambungkan kepada beberapa computer dengan menggunakan kabel UTP straight yach maksimum sebatas 100 meter saja. Untuk koneksi ke smart-phone, tablet dan laptop computer bisa menggunkan koneksi wifi.


  • Skema Jaringan Kantor Kecil

Walaupun prinsipnya sama, untuk jaringan business kantoran kecil skema jaringan pada gambar 3 berikut bisa mewakili berbagai macam jaringan untuk keperluan bisnis anda. Diagram atau skema jaringan ini terdiri dari sebuah router (yang merupakan pelindung garis depan dari jaringan internal anda), sebuah firewall (yang juga merupakan pelidung jaringan anda dengan filter security) dan juga skema jaringan internal anda dengan beberapa computer desktop dan sebuah server.

 
Gb 4 – Skema jaringan LAN

Skema jaringan dalam suatu corporasi biasa juga digunkan untuk membantu anda dalam membuat suatu risk assessment tentang titik-titik kritis yang perlu diberikan perhatian dalam mengantisipasi kemungkinan adanya disaster.

Diagram jaringan berikut adalah yang sedikit lebih kompleks yang biasa diimplementasikan pada perusahaan skal menengah yang memerlukan layanan web-server sendiri di jaringan DMZ (demilitarized zone).
Gb 5 Skema jaringan komputer perusahaan menengah

Beberapa server seperti file server; DNS; exchange server dihubungkan ke suatu Switch Ethernet yang bisa dikelola (manageable switch). Termasuk untuk kebutuhan koneksi wifi untuk melayani smart-phone, laptop dan tablet computer lainnya diperlukan satu atau beberapa perangkat wireless access point (WAP).

Untuk skala jaringan menengah banyak yang menggunakan perangkat router dan firewall terpisah, sementara pada beberapa kasus banyak menggunakan fungsi router dan firewall dalam satu perangkat.


PROTOKOL TCP/IP

Internet protocol suite atau TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack


Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
           
  • FUNGSI PROTOKOL

Secara umum fungsi protokol adalah menghubungkan pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan akurat. Tidak semua protokol memiliki fungsi atau fitur yang sama, tetapi ada juga beberapa protokol yang memiliki fungsi sama meski berada pada tingkat berbeda. Beberapa protokol bergabung dengan protokol lainnya untuk membangun sistem komunikasi yang utuh. Fungsi protokol secara garis besar adalah sebagai berikut :
  • Fragmentasi dan Reassembly

Fragmentasi adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data. Proses ini terjadi di sisi pengirim informasi. Reassembly adalah proses menggabungkan lagi paket-paket tersebut menjadi satu paket lengkap. Proses ini terjadi di sisi penerima informasi.

Penggunaan fragmentasi dan reassemblymenyebabkan jalannya kontrol kesalahan yang lebih efisien karena apabila ada kesalahan pengiriman ulang akan lebih kecil. Selain itu pembagian jaringan lebih adil karena mencegah adanya channel yang memonopoli media transmisi.

Fragmentasi juga memiliki kekurangan, protokol harus membuat PDU-PDU sebesar mungkin sebab PDU berisi beberapa kontrol informasi yang tak mungkin dipisahkan, pembuatan blok yang lebih kecil juga menyebabkan ongkos pengiriman yang lebih besar. Blok juga memerlukan waktu untuk memprosesnya, makin banyak blok yang dikirim, waktu yang terbuang juga makin banyak.
                 
  • Encapsulation

Fungsi dari encapsulation adalah melengkapi informasi yang akan dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dan lain-lain. Selanjutnya paket data ini dinamakan Frame. Data pada umumnya ditransfer dalam blok-blok dan dikendalikan oleh Protocol Data Unit( PDU). Masing-Masing PDU berisi data dan kontrol informasi, sedangkan beberapa PDU lainnya hanya mengendalikan. Ada tiga kategori kontrol dalam enkapsulasi data:

  • Alamat, berisi pengirim dan/atau penerima 
  • Kode pendekteksian Kesalahan, misalnya memeriksa urutan frame
  • Kontrol protokol, Informasi tambahan untuk menerapkan fungsi-fungsi protokol 
  • Protokol dengan fungsi ini antara lain TFTP, HDLC, frame relay, ATM, AAL5, LLC, IEEE 802.3, dan IEEE 802.11.

  • Connection Control

Fungsi dari Connection Control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter ke receiver termasuk dalam pengiriman data dan mengakhiri hubungan. Pada pemindahan data tanpa sambungan (saat pertama kali sinyal koneksi baru akan dibangun), masing-masing PDU diperlakukan sendiri-sendiri, misalnya datagram. Terjadi tiga phase saat koneksi terjadi: 
  • Penetapan koneksi
  • Perpindahan data
  • Penghentian koneksi


  • Flow Control

Flow Control berfungsi mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver. Dilakukan dengan  menerima kesatuan untuk membatasi jumlah atau tingkat data yang dikirim. Flow control harus memiliki fitur Stop-And-Wait, artinya masing-masing PDU harus diakui sebelum yang dikirim berikutnya. Misalnya saat hardware menunggu akses disk, maka pengiriman data harus dihentikan sementara hingga data yang sudah sampai ditulis di dalam disk. 

  • Error Control

Pengiriman data tidak terlepas dari kesalahan, baik dalam proses pengiriman maupun penerimaan. Fungsi error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.

  • Transmission Service

Fungsi transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data. Misalnya pengaturan batas koneksi, prioritas paket, mutu jaringan (dengan mengeset minimum-maksimum gateway timeout), membatasi akses paket, dan sebagainya. Fitur-fitur ini tergantung pada sistem dasar transmisi dan kesatuan tingkat yang lebih rendah.

2. JENIS-JENIS PROTOKOL JARINGAN
            Beberapa jenis protokol yang umum digunakan dalam membangun suatu jaringan computer adalah sebagai berikut :
a. Netbean Frame Protocol
b. NetBIOS
c. NWLink
d. IPX/SPX
e. TCP/IP
f. Subnet mask
           
          
SUMBER:
http://www.jaringan-komputer.cv-sysneta.com/diagram-atau-skema-jaringan-komputer
http://belajar-senang.blogspot.com/2014/01/protokol-tcpip.html

Kamis, 09 Oktober 2014

SISTEM TERDISTRIBUSI

Sistem terdistribusi adalah suatu komputer otonom yang bersifat transparan dan terdiri dari kesatuan elemen-elemen yang berinteraksi secara sistematis antara satu dengan yang lainnya. Dari segi pengguna, user menggunakannya sebagai satu kesatuan komputer. Untuk mengintegrasikan unsur-unsur yang terlebiat dalam suatu sistem terdistribusi maka digunakanlah midleware. Midleware digunakan sebagai penterjemah agar unsur-unsur dalam sistem terdistribusi yang beraneka ragam dapat saling berkomunikasi.


Kumpulan berbagai komputer dalam sistem terdistribusi


  • Karakteristik Sistem Terdistribusi

Secara umum karakteristik dari sebuah Sistem Terdistribusi yaitu :


  • Resource Access and Sharin
Kemampuan menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan kapanpun. Karakteristik ini juga yang menentukan siapa saja yang dapat mengakses sebuah resource dalam sebuah sistem terdistribusi. Salah satu contohnya dalam sebuah web, terdapat .htaccess yang hanya dapat diakses oleh user-user yang telah memiliki grant access terhadap file tersebut
  • Openness (Keterbukaan)
Sebuah keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki pengertian kemampuan sebuah sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja sebuah sistem. Seperti penambahan module baru dan ketersediaan extension / plugin yang dapat terkoneksi dengan sistem lain. Contoh karakteristik ini misalkan sebuah aplikasi web banking yang dapat terhubung dengan sistem web milik perusahaan finance.
  • Concurrency
Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara concurrency (secara bersama-sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan ketidak valid an sebuah data dan proses. Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi web yang diakses oleh banyak user. Ketika server melakukan sebuah update. Maka semua user yang mengakses halaman web tersebut akan langsung mendapatkan update terbaru tersebut.
  • Scalability
Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus dapat ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.
  • Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)
Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan karena masalah jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah sistem terdistribusi dirancang memliki kemampuan untuk menangani hal-hal tersebut. Contoh dalam hal ini adalah dibangunnya sebuah clustering server. Dimana ketika server utama mengalami down karena beberapa penyebab kesalahan, maka extended server langsung membackup sistem utama dan menggantikannya.
  • Transparency
Secara umum, transparansi disini tidak berlaku untuk user biasa yang mengutamakan fungsionalitas, apakah ia sedang menggunakan sistem yang terdistribusi atau tidak. Namun secara khusus bagi seorang pengelola baik itu developer atau administrator sistem sangat perlu untuk mengetahui arsitektur dari sistem yang sedang digunakan karena untuk mempermudah bagi mereka dalam mengembangkan dan memelihara sistem tersebut.

  • Model Peer to Peer
Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.


Kelebihan jaringan point to point

    ·         Implementasinya murah dan mudah
    ·         Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus
    ·         Tidak memerlukan administrator jaringan

Kekurangan jaringan point to point

    ·         Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan)
    ·         Tingkat keamanan rendah
    ·         Tidak ada yang memanajemen jaringan
    ·         Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing
    ·         Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer.

  • Contoh Penerapan Sistem Terdistribusi
Salah Satu penerapan sistem terdistribusi adalah ATM (Asynchronous Transfer Mode). Proses kerjanya adalah sebagai berikut :
  1. ATM menggunakan arsitektur client-server. Mesin ATM sebagai fasilitas yang terhubung langsung dengan client sedangkan sedangkan server merupakan database pusat yang menyimpan seluruh data pelanggan.
  2. Di setiap mesin ATM akan memunculkan tampilan menu yang sama untuk setiap pelanggan atau penggunanya. Pilihan menu yang dipilih pengguna akan dikenali system sebagai input yang akan digunakan untuk memproses transaksi ke database. Namun agar transaksi berhasil, pengguna harus memasukkan pin yang sesuai dengan kartu ATM.
  3. Setelah memproses masukan pin dan jika sesuai dengan kartu, maka server akan mengijinkan untuk meneruskan transaksi dengan menampilkan menĂº berikutnya yang berisi pilihan bagi pengguna dalam mengakses data rekeningnya ataupun melakukan transaksi keuangan lainnya.
  4. Tampilan mulai dari awal sebelum memasukkan pin hingga menĂº-menu pilihan akan sama pada setiap mesin ATM dimanapun (tentunya untuk bank yang sama). Mesin ATM inilah yang menjadi alat pendistribusi informasi yang ada dalam database sehingga dapat tersebar kepada seluruh pelanggan. Sistem ini menggunakan transaksi serial sehingga apabila seorang pengguna melakukan kesalahan, tidak akan merusak data sistem.




SUMBER;
http://fajarseptiansyah.wordpress.com/
http://ariesprayoga.wordpress.com/2014/03/11/karakteristik-sistem-terdistribusi/
http://nicxusedell.blogspot.com/2014/03/model-sistem-terdistribusi.html
http://vajza.wordpress.com/2010/11/21/contoh-sistem-terdistribusi/