- Fault Tolerant
Dalam storage kita mengenail RAID di mana hardisk dikonfigurasi sedemikian rupa sehingga jika ada hardisk yang rusak, maka data dapat diambil dari hardisk yang masih berfungsi normal. Fault-tolerant berhubungan dengan sistem yang mempunyai high-availability yang tinggi. System yang fault-tolerant mempunyai karakteristik
- Semua memiliki cadangan, jadi tidak ada komponen yang bergantung kepada satu alat saja
- Memiliki kemampuan memisahkan sistem yang gagal/rusak
- Bisa mencegah efek kerusakan supaya tidak menjalar ke komponen lain
- Kemampuan untuk berpindah ke komponen backup, dan kemudian kembali lagi ke komponen utama setelah sistem utama diperbaiki
- Transaksi Data
Transaksi pada basis data adalah satu atomic operasi berupa lojik pekerjaan maupun lojik recovery yang bisa terdiri dari beberapa intruksi. Tujuan dari transaksi adalah menjaga database dari kehilangan data dan kerusakan,seperti system crash dan pengaksesan data yang sama secara bersamaan oleh dua aplikasi yang berbeda yang menimbulkan gangguan. Ada empat elemen dalam transaksi yang biasa disingkat ACID, yaitu :
- Atomicity, semua berhasil atau semua gagal
- Consistency, transaksi mempertahankan konsistensi database
- Isolation, transaksi terisolasi satu dengan yang lain
- Durability, setelah commit update harus survive di database
Dan ada dua jenis transaksi yang paling penting dalam sistem basis data adalah :
- Commit, memberi tanda bahwa transaksi telah selesai. Update dibuat permanen (bahkan jika setelah commit terjadi kegagalan system)
- Rollback, memberi tanda bahwa transaksi gagal. Semua update harus di-undo
Untuk lojik recovery atau system recovery database dilakukan ketika terjadi kegagalan media, kegagalan system atau kesalahan pada transaksi. Sistem recovery menggunakan fungsi rollback dan checkpoint. Checkpoint adalah interval tertentu pada perjalanan transaksi basis data yang menyimpan keadaan basis data saat itu. Checkpoint dapat dilakukan untuk merecovery database secara backward (undo) maupun forward (redo).